Kamis, 30 Januari 2014

UJI BIURET dan XANTOPROTEIN



UJI BIURET

Tujuan :
Mengidentifikasi adanya protein dalam putih telur dengan pereaksi biuret.
Teori :
                Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempuyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.  Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida.
Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptida dari suatu protein, membuktikan adanya asam amino bebas dalam suatu protein, membuktikan adanya asam amino yang berinti benzena, mengetahui kelarutan protein terhadap suatu pelarut tertentu secara kualitatif.
                Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning


Alat dan bahan :
1.         Tabung reaksi
2.         Gelas ukur
3.         Pipet tetes
4.         Larutan putih telur (albumin)
5.         Larutan NaOH 2 M
6.         Larutan CuSO4 0,1 M

Langkah kerja :
1.         Isi tabung reaksi dengan 2 ml putih telur
2.         Tambahkan 2 ml larutan NaOH 2 M, kemudian kocok
3.         Tambahkan 10 tetes CuSO4 0,1 M. amati perubahan yang terjadi.

Data pengamatan :
Reaksi
Hasil Pengamatan
Putih telur
Tidak terjadi perubahan
Putih telur + NaOH
Menggumpal (+)
Putih telur + NaOH
Ada ikatan peptida (+), berwarna ungu

Pertanyaan :
1.         Apa yang terjadi setelah penambahan NaOH ? Mengapa?
2.         Apa yang terjadi setelah penambahan  CuSO4 ? Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?
3.         Mengapa lebih baik digunakan putih telur daripada kuning telur pada percobaan ini? Jika larutan putih telur diganti dengan kuning telur, ramalkan yang terjadi !

Jawaban :
1.       Setelah ditambahkan NaOH  putih telur akan berubah menjadi lebih kental. Hal tersebut karena  adanya ikatan peptide  dalam putih telur yang menandakan adanya protein.
2.       Setelah ditambahkan CuSO4 putih tersebut yang sebelumnya bening kemudian berubah menjadi  warna ungu yang lebih  menggumpal dari sebelumnya.  Hal ini karena adanya reaksi antara larutan biuret dan putih telur, sehingga berubah menjadi  warna ungu yang menggumpal, yang menandakan bahwa putih telur tersebut memiliki kandungan  protein (terdapat ikatan peptide di dalamnya).
3.       Karena di dalam putih telur lebih banyak terdapat ikatan peptida yang lebih mudah untuk diamati dibandingkan dengan di dalam kuning telur. Ikatan peptida dalam putih telur menandakan adanya kandungan protein.

Kesimpulan
                Uji biuret digunakan untuk menguji kandungan protein dalam makanan terutama yang mudah diamati yaitu di dalam putih telur. Dengan demikian, di dalam putih telur terdapat protein dengan adanya perubahan warna dalam larutan setelah penambahan biuret(CuSO4)

Saran
                Sebaiknya disediakan lebih banyak alat dan bahan untuk praktikum agar setiap siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung.




UJI XANTOPROTEIN

Tujuan :
Mengidentifikasi adanya protein dalam putih telur dengan reaksi xantoprotein.

Teori :
                Uji Xantoprotein adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil(cincin benzena). Apabila protein yang mengandung cincin benzena dipanaskan dengan asam nitrat pekat, maka akan terbentuk kuning yang kemudian menjadi warna jingga bila dibuat alkalis(basa) dengan larutan NaOH.
                Uji xantoprotein hampr sama dengan uji biuret, namun pada ujixantoprotein ini ditekankan  pada pembuktian adanya gugus asam amino dan cincin fenil benzena dalam makanan.

Alat dan bahan :

1.         Tabung reaksi
2.         Gelas ukur
3.         Pipet tetes
4.         Lampu spiritus
5.         Penjepit tabung reaksi
6.         Larutan putih telur (albumin)
7.         Larutan HNO3 2 M
8.         Larutan NaOH 2 M


Langkah kerja :
1.         Isi tabung reaksi dengan 2 ml putih telur.
2.         Tambahkan 2 ml larutan HNO3 2 M, kocok dan amati perubahannya.
3.         Panaskan dengan nyala api, kemudian dinginkan. Setelah dingin, tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M. amati perubahan yang terjadi.
Data pengamatan :
Reaksi
Hasil Pengamatan
Albumin + HNO3 2 M
(sebelum dipanaskan)
Menggumpal, warna putih
Albumin + HNo3 2 M
(setelah dipanaskan)
Menggumpal, berwarna kuning
Albumin + HNO3 + NaOH
Albumin + HNO3 terpisah dari NaOH

Pertanyaan :
1.         Apa yang terjadi setelah albumin ditambah dengan asam nitrat sebelum dan sesudah dipanaskan ?
2.         Adakah pengaruh pemanasan dalam percobaan ini? Jelaskan !
3.         Apa fungsi NaOH dalam percobaan ?

Jawaban :
1.       Setelah albumin ditambah dengan asam nitrat putih telur yang sebelumnya berwarna  bening kemudia berubah menjadi warna putih keruh yang lebih menggumpal. Namun setelah dipanaskan, putih telur tersebut makin menggumpal dan berwarna kekuningan, serta mulai muncul endapan berwarna orange (jingga).
2.       Pemanasan yang dilakukan akan membuat kandungan protein yang terdapat pada putih telur  mengalami denaturasi yang ditandai dengan adanya penggumpalan dalam larutan putih telur tersebut.
3.       NaOH dalam percobaan digunakan untuk  mencapai suasana basa pada larutan sehingga terjadi perubahan menjadi  kuning keruh (uji xantoprotein)

Kesimpulan :
                Uji xantoprotein berfungsi untuk menguji kandungan asam amino dalam makanan serta untuk menguji adanya kandunan cincin fenil benzena dalam makanan atau produk lainnya. Dengan percobaan tersebut, terbukti adanya asam amino dalam larutan (putih telur) dan makanan lainnya.
Saran
                Sebaiknya disediakan lebih banyak alat dan bahan untuk praktikum agar setiap siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung.
               





3 komentar: