Senin, 03 Februari 2014

Sayang untukmu



Rasa, rasa yang kumiliki ...
Rasa yang begitu tulus untuk mu...
Rasa yang begitu luar biasa untuk mu...
Rasa yang begitu ikhlas untuk mu...
Mungkin kau tak tahu tentang ini, atau bahkan sudah tau...
Kalaupun kamu tak tahu tentang ini, itu tak jadi masalah.
 Bahkan akan lebih baik jika kamu tak mengetahui  ini.
Kalaupun kamu tahu tentang ini, harapku kau memiliki rasa yang sama,
Kalaupun kamu tahu dan kamu tak memiliki rasa itu, itu tak masalah...
Asalkan kamu mau menghargai rasaku untuk mu, dan saya akan hentikan rasa ini untukmu.
Meskipun berat untuk menghentikan rasa ini, namun perlahan seiring dengan perpisahan nantinya
Rasa ini mampu berhenti, pergi, pergi tanpa kesan apapun.
Bagiku mengenalmu saja itu adalah anugerah, dan bagiku melihatmu saja itu terasa indah.
Mungkin bagimu, rasa ini tak seharusnya, tak seharusnya untukmu, tak seharusnya dirimu...
Mungkin bagimu, aku adalah sosok yang biasa untukmu,yang tak bisa kamu cintai, yang tak ingin
Kau miliki...
Tapi inilah rasa, rasa yang setiap insan memilikinya, rasa yang Tuhan berikan kepada setiap insan..
Maaf, maaf jika rasa itu ada untuk mu...,maaf jika hal itu mengusikmu...,maaf jika aku bukan dia yang
Ingin kau miliki...,maaf , maaf, dan maaf.

Rasa yang Salah



Berawal dari biasa saja hingga akhirnya menjadi sesuatu yang luar biasa.
Hati memang tidak dapat dibohongi, hati tak dapat ditutupi, dan hati tak dapat mengelak
Hati selalu menunjukkan apa yang yang sebenanya ia rasakan, hingga akhirnya rasa itu
Menjadi sebuah kepedulian, kepedulian yang bisa membuat dekat dengannya, kepedulian
Yang bisa membuat lebih tahu tentang dirinya, dan kepedulian yang membuat sakit.

Sakit karena terlalu peduli, sakit karena rasa itu ada di dalam hati, sakit karena rasa itu
Tak dapat terungkapkan  dan seharusnya rasa itu tidak untuk diungkapkan. Dan berharap  rasa itu
Dapat pergi, pergi seiring dirimu telah bersamanya. Namun sayang, rasa itu tetap ada, dan sulit
untuk pergi, bahkan menambah keperihan, menambah kesakitan, dan tak jarang air matapun harus
rela membasahi pipi.
Tuhan, rasa ini wajarkan ?
Tuhan, ini tidak salah kan ?
Tidak salah jika rasa itu ada untuk dirinya. Tak dapat dipungkiri dirinya terlalu indah, hingga rasa
yang Biasa menjadi luar biasa. Oh Tuhan, bagaimana bisa rasa itu pergi ?! sementara dirinya begitu
indah Sangat indah, tapi Tuhan kesadaran itu ada, tak mungkin rasa itu terungkap. Tak mungkin rasa
ini berlanjut menjadi indah seindah dirinya, yang ada hanya kepedihan kepedihan karena perasaan.
Entah kapan rasa ini akan pergi, sementara dirinya tak semudah itu untuk dilupakan begitu saja
Walau tak pernah ada sesuatu yang terjalin. Tapi kepedulian yang menyakitkan itu tetap ada, karena
Inilah cara untuk tetap dekat dengannya. Tetap mengetahui tentang dirinya.
Tuhan, mungkinkah rasa yang tak seharusnya tak terungkapkan sudah ia ketahui ?
Jika iya, berharap ada pengertian. kalau itu wajar dan kamu dapat memahaminya...
dan maaf, maaf jika kau kusayangi ,maaf jika kau terusik dengan rasa itu.
Tuhan, jaga dia, biarlah rasa ini menjadi kenangan ,kenangan yang indah dan menyakitkan.
Tuhan ,  lindungi dia dan berilah yang terbaik untuk dirinya.

Hari terus berganti, hingga akhirnya tiba pada saatnya, saat yang menyedihkan , saat yang mengaharukan, namun saat itu mungkin dapat menjadi saat yang membuat semunya berakhir , rasaku berakhir untukmu, rasa tanpa kesan, rasa yang hambar, rasa yang menyakitkan.
Dan semuanya harus seperti biasa, dimana rasa itu tak pernah ada, dimana semuanya baik-baik saja, dan dimana semuanya terasa indah. Atau bahkan hilang tanpa jejak, pergi, pergi meninggalkan ini. Mungkin ini salah, namun bagimu ini benar.
Tuhan, kenapa rasa itu harus ada ? harus ada untuknya? rasa yang hanya menjadi duri, yang menusuk hati. Menjauh mungkin lebih baik dibandingkan begini. Ini hanya akan menambah duri, duri yang terus menusuk hati hingga akhirnya air mata harus rela membasahi pipi.
Tapi kenapa harus begini ? kenapa harus ada sekat, padahal rasa itu tak bermuara juga..?kenapa harus ada benci, padahal rasa itu tak berbuah manis. Kenapa harus ,harus, dan harus seperti ini ?jika rasa ini dapat hilangkan sejak awal,ingin rasanya menghilangkan rasa ini. Jika rasa ini dapat tidak merasakan apa-apa, rasa ini akan biasa saja. Tapi inilah rasa, rasa yang yang tak semudah itu untuk pergi, rasa yang tak mudah untuk hilang, rasa yang selalu jujur.
Jadi, maaf maaf jika rasa ini mengubahmu, mengubah sikap dan sifatmu . Maaf jika rasa ini menuntunmu untuk menjauh, maaf jika rasa ini membuatmu benci, dan maaf jika aku sayang sama kamu.



Andai Aku Bisa



Andai aku bisa...
 andai aku bisa merasakan kasih sayang mu
andai aku bisa bersamamu
andai aku bisa memilikimu.
Semua itu hanya ANDAI, kata yang tak mungkin, kata yang hanya sebatas khayalan, khayalan bodoh dari gadis kecil.
kata ANDAI memang indah, indah dalam khayalan namun perih dalam kenyataan. 
Andai , andai kata Andai bisa menjadi “Andai saja rasa itu tak pernah ada”, mungkin kata andai itu akan menjadi indah..., tapi mungkin inilah rasa, rasa yang hadir dengan sendirinya.., walau rasa itu tak dapat terungkap dan tak dapat berujung indah...
tapi itu tidak masalah, kalaupun tak terungkap dan tak berujung indah tak kan ada penyesalan untuk menyesali rasa itu, karena itu adalah anugerah.  Anugerah dari Tuhan...